Rabu, 05 Januari 2011

Peningkatan IPTEK Guna Pemberantasan Kemiskinan

Tidak mudah bagi pemerintah Republik Indonesia untuk mengatasi salah satu masalah utama bangsa Indonesia dari tahun ke tahun ini. Berbagai upaya telah dilakukan guna memberantas kemiskinan di Indonesia yang kian meningkat pertumbuhannya. Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan banyak hal untuk menanggulangi kemiskinan, tapi faktanya ? Berbagai cercaan dan tanggapan negatif lainnya yang ditujukan kepada pemerintah karena ketidakmampuan dalam mengatasi kemiskinan juga banyak dilontarkan dari berbagai pihak, sebagai contoh demo mahasiswa 28 Oktober 2010 lalu. Menurut saya, usaha-usaha pemerintah yang dinilai telah gagal untuk menuntaskan kemiskinan ialah:
1.BLT(Bantuan Langsung Tunai), banyak yang malah menjadi korban ketidakadilan dalam penyaluran BLT ini, mungkin karena proses penyalurannya yang salah.
2.Konversi Minyak tanah ke Gas, lebih 320 kasus hingga tahun 2010 mengenai pengkonversian minyak tanah ini, membuktikan pemerintah belum siap dengan adanya dampak negatif dari upaya ini.
3.Pasar Tradisional yang diruabh menjadi Mall, dengan modal yang tidak kecil, membuat pedagang-pedagang kecil enggan mengikuti cara pemerintah ini.
Mungkin itu hanya beberapa program pemerintah saja yang menurut saya kurang efektif dan cenderung gagal dalam penuntasan kemiskinan. Pada postingan kali ini, saya akan mengaitkan kemiskinan dengan IPTEK(Ilmu pengetahuan dan teknologi). Meskipun tidak sedikit upaya pemerintah yang gagal dalm menanggulangi kemiskinan, ada beberapa pula yang menurut saya bisa menjadi acuan demi memunculkan ide-ide guna memberantaas kemiskinan seperti peningkatan kualitas pendidikan.

Dengan kata lain IPTEK adalah kunci untuk memberantas kemiskinan. SDM (Sumber Daya Manusia) secara keseluruhan di Indonesia yang sekarang dinilai sangat kurang dalam hal IPTEK menjadi objek utama dalam masalah ini. SDM yang cerdas dan berpendidikan serta bermoral baik dapat lebih memanfaatkan SDA yang ada di Indonesia sehingga tidak perlu lagi menggunakan orang asing dalam pengolahan SDA. Dengan banyaknya SDM yang bermoral pula, lapangan pekerjaan pun banyak tercipta sehingga kemiskinan dapat berkurang. Upaya ini tidak serta-merta langdung dapat dilihat hasilnya, karena memang membutuhkan proses dan waktu yang tidak sedikit.

Jadi Pendidikan memang menjadi dasar, guna menanggulangi kemiskinan, dan tidak lupa pula dengan SDM yang berkualitas serta bermoral baik, sehingga tidak ada lagi kasus-kasus korupsi yang melanda bangsa ini.
http://banuaw.wordpress.com/2010/12/28/peningkatan-iptek-guna-pemberantasan-kemiskinan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar